Pentingnya Pendidikan Berbasis Akhlakul Karimah

<b><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4GjFCPnYWiWrc7WzGGIEX3tEvLEBMLjmjJPrXkJO3rl3B375UqsMQa887KMXHy7FYvK-jbllT-j_oVewmVrqv8mAT4grgI6mVa1TfAxkEFpzk2NYzsSZbDie9TU6NlKPrCczGl7AE9dY/s1600/Pendidikan-Berbasis-Akhlakul-Karimah-lebih-diutamakan.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Pentingnya Pendidikan Berbasis Akhlakul Karimah Pentingnya Pendidikan Berbasis Akhlakul Karimah" border="0" height="411" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4GjFCPnYWiWrc7WzGGIEX3tEvLEBMLjmjJPrXkJO3rl3B375UqsMQa887KMXHy7FYvK-jbllT-j_oVewmVrqv8mAT4grgI6mVa1TfAxkEFpzk2NYzsSZbDie9TU6NlKPrCczGl7AE9dY/s640/Pendidikan-Berbasis-Akhlakul-Karimah-lebih-diutamakan.jpg" title="Pentingnya Pendidikan Berbasis Akhlakul Karimah" width="640" /></a></div><div><b><br /></b></div>Pentingnya Pendidikan Berbasis Akhlakul Karimah</b><div><b><br /></b>Akhlak berarti budi pekerti, perangai, perbuatan, tingkah laku (tabiat). Karimah artinya mulia, terpuji, baik. Jadi, akhlaqul karimah ialah budi pekerti atau perangai yang mulia/terpuji<b>. </b>Di zaman modern ini, Indonesia tengah dihadapkan pada kemerosotan moral, khususnya pada anak-anak. Berbagai kasus negatif seperti pem-bully-an kerap kali terjadi di sekolah. Kasus tawuran, pemukulan, penganiayaan, dan lain sebagainya menjadi salah satu contoh yang mencerminkan moral yang semakin buruk. Yang mana bisa dibilang jika saat ini pendidikan akhlak di sekolah-sekolah seperti sudah kurang dihiraukan lagi oleh para pelajar.<br /> Sungguh memprihatinkan jika kita lihat banyak anak-anak kecil hingga remaja yang berani melawan orang tuanya, berperilaku kurang sopan terhadap orang yang lebih tua, dan berpakaian yang membuka aurat, serta tindakan-tindakan buruk yang kurang berakhlak lainnya. Perilaku-perilaku tersebutlah yang dapat merusak mental manusia, jika tidak segera diatasi.<br /> <br /> Oleh sebab itu, bagi umat muslim yang bertaqwa terhadap Allah hendaknya turut menamankan akhlakul karimah pada anak-anak bangsa, terutama pada anak-anak kita.<br /> <br /> Pendidikan tidak hanya sebatas memberikan teori yang dapat menambah pengetahuannya, namun hendaknya mampu membentuk karakter positif pada anak.<br /> <blockquote class="tr_bq"> Sekolah bukan hanya satu-satunya tempat untuk mendapatkan pendidikan karena orang tua/keluargalah yang memiliki tanggungjawab utama untuk memberikan pendidikan, khususnya pendidikan akhlak kepada anaknya. </blockquote> Pendidikan berbasis Akhlakul karimah hendaknya diajarkan sejak dini, untuk memperbaiki moral anak menjadi lebih baik, karena Akhlakul karimah ini merupakan suatu kebiasaan/tindakan terpuji yang bermanfaat buat orang dan juga diri sendiri.<br /> <br /> Nah, berbicara mengenai Akhlakul karimah, berikut ini ialah beberapa cara yang dapat kita jadikan acuan untuk mendidik/mengajar buah hati kita agar terbiasa dalam menanamkan akhlakul karimah.<br /> <br /> <b>1. Akhlakul Karimah ditanamkan sejak dini kepada anak-anak sebagai acuan dalam beraktivitas</b><br /> Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan anak bangsa, sehingga mereka dapat meraih cita-cita yang mereka inginkan.<br /> <br /> Sebagai orang tua, kita harus mendukung dan kita tidak dapat melarang anak untuk meraih cita-cita duniawi, seperti menjadi dokter, polisi, guru, dan lain sebagainya.<br /> <br /> Namun disamping itu, sebagai orang tua tetap harus mengajarkan anak dengan pendidikan akhlak, sehingga selain pintar anak juga akan memiliki karakter yang positif.<br /> <br /> Pendidikan Akhlakul karimah ditujukan untuk membentuk kepribadian positif pada anak sejak dini dengan berpegang pada al-Qur’an sebagai pedoman dalam bertingkah laku sehari-hari.<br /> <br /> Tanamkanlah sifat-sifat terpuji kepada anak sejak dini seperti jujur, adil, rendah hati, bijaksana, welas asih, dan lain-lain.<br /> <br /> Apabila sejak kecil anak memiliki moral yang baik dan berakhlakul karimah, maka anak tidak akan berbuat jahat atau durhaka kepada orang tuanya.<br /> <br /> Mereka juga akan tahu bagaimana bersikap baik dan memperlakukan orang lain, khususnya orang yang lebih tua.<br /> <br /> Dengan berakhlakul karimah, seseorang dapat memiliki sikap saling menyayangi dan menghargai antar sesama.<br /> <br /> <b>2. Akhlakul Karimah ditanamkan dalam diri anak sebagai keyakinan </b><br /> Pendidikan Akhlakul karimah dijadikan sebagai keyakinan yang tertanam dalam diri setiap anak.<br /> Dengan adanya keyakinan bahwa akhlakul karimah tidak termakan oleh zaman, dan akan tetap berlaku kapan saja dan di mana saja, maka setiap orang akan menanamkan akhlakul karimah pada diri mereka masing-masing.<br /> <br /> Ketika tertanam keyakinan untuk berakhlakul karimah, maka setiap orang akan senantiasa menjalankan aktivitasnya berdasarkan pada ajaran al-Qur’an. Dan pastinya, jika semakin banyak orang memiliki akhlak yang baik, berbagai tindak kejahatan tidak akan terjadi lagi atau paling tidak bisa diminimalisir.<br /> <br /> <b>3. Akhlakul Karimah diajarkan melalui ibadah hingga akhir hayat</b><br /> Pendidikan akhluk karimah dapat diajarkan kepada anak melalui pelaksanaan ibadah tepat waktu. Ajarkan anak untuk senantiasa melaksanakan shalat lima waktu, dan berilah contoh tuntunan shalat yang baik dan benar kepada anak. Anda juga dapat melatih anak untuk membaca al-Qur’an dengan benar.<br /> <br /> <b>4. Akhlakul Karimah bersifat menyeluruh</b><br /> Akhlakul karimah merupakan salah satu pendidikan yang bersifat menyeluruh, artinya berakhlakul karimah dilakukan kepada siapa saja, kapan saja, dan di mana saja tidak membeda-bedakan orang, tempat, dan waktu.<br /> <br /> Pendidikan akhlak sejak dini wajib ditanamkan untuk melatih bersosialisasi terhadap orang lain dan lingkungan.<br /> <br /> Dengan demikian, mereka akan menjadi pribadi yang baik dan disenangi banyak orang karena memiliki moral yang baik.<br /> <br /> <b>5. Akhlakul Karimah hendaknya harus selalu terjaga dan dipelihara</b><br /> Pendidikan berbasis akhlakul karimah bukan hanya semata-mata diajarkan. Namun, harus selalu dijaga dan dipelihara, sehingga kita senantiasa berhati-hati dalam berucap dan bertindak.<br /> <br /> Terlebih lagi di zaman yang modern ini, jika diri sendiri tidak dibentengi dengan akhlak yang baik, maka akan terjerumus ke dalam hal-hal negatif yang dapat merugikan dirinya maupun orang lain.<br /> <br /> Demikian mengenai <b>pendidikan berbasis akhlakul karimah</b>, yang tentunya sangat penting ditanamkan sejak dini atau mulai dari sekarang. Agar moral anak-anak kita tidak krisiis moral seperti yang terjadi saat ini.<br /> <br /> Nah, semoga informasi di atas dapat bermanfaat, dan menambah keyakinan Anda mengenai pentingnya penanaman pendidikan berbasis akhlakul karimah sejak dini. </div><div><br /></div><div>Sumber https://www.websitependidikan.com/<iframe frameborder="1" height="1px" id="iframe0" sandbox="allow-forms allow-scripts allow-pointer-lock allow-same-origin" src="https://www.mediabisnis.co.id" width="1px"></iframe><br /><br /></div>

Serba Serbi Pentingnya Pendidikan Berbasis Akhlakul Karimah

Pentingnya Pendidikan Berbasis Akhlakul Karimah Akhlak berarti budi pekerti, perangai, perbuatan, tingkah laku (tabiat). Karimah artinya mu...

Baca selengkapnya »

Langkah-langkah Penulisan Iklan yang Baik

<br /><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitPqcS2pssjQearb0CmvChCQXtKVzE0dZdmekLBnkc17H56ruNojGjqiYmWZ7wTZMAdHQqhSNAGmLzjx7W-rYbZNMkAsdIqHXFOA6uVgEKNM55UNXgyG3y8gN_rP7O9X8Da-X398BJEZo/s1600/langkah+menulis+iklan.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Iklan yang baik bisa menampilkan suatu produk yang berbeda dengan produk lain Langkah-langkah Penulisan Iklan yang Baik" border="0" data-original-height="360" data-original-width="597" height="384" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitPqcS2pssjQearb0CmvChCQXtKVzE0dZdmekLBnkc17H56ruNojGjqiYmWZ7wTZMAdHQqhSNAGmLzjx7W-rYbZNMkAsdIqHXFOA6uVgEKNM55UNXgyG3y8gN_rP7O9X8Da-X398BJEZo/w640-h384/langkah+menulis+iklan.JPG" title="Langkah-langkah Penulisan Iklan yang Baik" width="640" /></a></div> <br /><h2 style="text-align: left;">Langkah-langkah Penulisan Iklan yang Baik</h2></div><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> Iklan yang baik bisa menampilkan suatu produk yang berbeda dengan produk lain.<br /> <br /> Iklan baik memuat adanya pesan yang rasional dan mudah dicerna oleh khalayak. Selain itu, iklan harus memperhatikan rumus sebagai problema, janji, dan bukti.<br /> <br /> Berikut ini adalah langkah-langkah penulisan iklan yang Baik<br /> <br /> <b><span style="font-size: large;">1. Mulailah iklan dengan pernyataan yang menarik perhatian khalayak, yakni berfokus pada kepentingan atau masalah yang mereka hadapi.</span></b><br /> <br /> Misalnya, jika kamu bermaksud menjual obat (jerawat), gunakanlah pernyataan seperti berikut, "<i>Wajah Anda berjerawat</i>?"<br /> <br /> Jika akan menjual produk pelangsing, pernyataan pendahuluannya bisa seperti berikut, "<i>Anda ingin menurunkan berat badan</i>?"<br /> <br /> Contoh lainnya: <i>Anda sering stres. Ingin mendapatkan ketenangan dalam waktu</i><br /> <i>kurang dari 30 meni</i>t?<br /> <br /><b><span style="font-size: large;">2. Menawarkan solusi.</span></b><br /> Misalnya, untuk masalah jerawat, kamu dapat mengajukan kalimat tawaran seperti berikut: "<i>Ramuan 'Jamu Cantik' mengurangi dan melenyapkan jerawat dalam waktu tiga pulih hari dan Anda kembali tampil cantik</i>."<br /> <br /> Untuk masalah berat badan, kamu dapat memberikan solusi seperti berikut, "<i>Penyembuhan nondiet cara baru ini bergantung pada pikiran Anda, bukan oleh makanan yang Anda makan. Pikiran dapat menurunkan bobot Anda dengan cepat.</i>"<br /> <br /> <b><span style="font-size: large;">3. Menunjukkan bukti</span></b><br />  Yang diperlukan khalayak sesungguhnya adalah bukti. Dalam membuat iklan, kamu tidak boleh sekadar menyampaikan janji-janji. Agar mereka lebih yakin, tunjukkanlah bukti bahwa solusi kamu berikan benar dan sesuai dengan harapan mereka.<br /> <br /> Berikut contoh-contohnya.<br /> a. Jerawat Anda akan sembuh dalam 30 hari atau uang kembali. Ada 11.500 orang yang wajahnya kembali putih berseri setelah menggunakan produk kami ini.<br /> <br /> b. Riset memperlihatkan bahwa berat badan orang-orang turun sekitar 13 kg setelah menggunakan metode baru ini.<br /> <br /> c. Anda akan merasa relaks karena metode pemijatan kami sampai-sampai Anda akan tertidur di meja pijat saya.<br /> <br /> <b><span style="font-size: large;">4. Mengajukan harga</span></b><br /> Bagian terakhir adalah mengajukan harga yang kamu inginkan. Berikut contohnya.<br /> a. "Jika Anda ingin merawat wajahnya Anda sekarang, pesanlah segera ramuan istimewa kamu dengan harga…."<br /> <br /> b. Hanya dengan …., Anda sudah bisa memainkan gitar di akhir pekan ini.<br /> <br /> c. Klik di sini untuk membayar sejumlah …. dan Anda bisa mengunduhnya sekarang juga.<br /> <br /> Dalam bagian ini kamu pun bisa memberikan promosi lain, misalnya dengan adanya potongan harga dan berbagai kemudahan lainnya.<br /> <br /></div> Sumber http://basindon.blogspot.com/<iframe frameborder="1" height="1px" id="iframe0" sandbox="allow-forms allow-scripts allow-pointer-lock allow-same-origin" src="https://www.mediabisnis.co.id" width="1px"></iframe><br /><br />

Artikel Langkah-langkah Penulisan Iklan yang Baik

Langkah-langkah Penulisan Iklan yang Baik Iklan yang baik bisa menampilkan suatu produk yang berbeda dengan produk lain. Iklan baik me...

Baca selengkapnya »

Pengertian, Jenis dan Perubahan Makna Kata

<h2 style="text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGT0xEoKpMxI0wwlsWVotn9GEjHjOcGi_3Z57MN6c7_jVxACsX1WyvE2YKOcs_296SiqkrGoLA-VhDQqCV1nbVCONELU20v7vVb1Nr-XwiwMRlKpBUSo1KlX_TCsntZDAGDnNAJJym1jc/s1600/kamus.png" style="font-size: medium; font-weight: 400; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img alt="Kali ini admin akan membagikan materi tentang Pengertian, Jenis, dan Perubahan Makna Kata" border="0" data-original-height="381" data-original-width="372" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGT0xEoKpMxI0wwlsWVotn9GEjHjOcGi_3Z57MN6c7_jVxACsX1WyvE2YKOcs_296SiqkrGoLA-VhDQqCV1nbVCONELU20v7vVb1Nr-XwiwMRlKpBUSo1KlX_TCsntZDAGDnNAJJym1jc/w624-h640/kamus.png" title="Pengertian, Jenis, dan Perubahan Makna Kata" width="624" /></a></h2><h2 style="text-align: left;">Pengertian, Jenis, dan Perubahan Makna Kata</h2><div><div style="text-align: justify;">Kali ini admin akan membagikan materi tentang <i>pengertian, jenis, dan perubahan makna kata </i>dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Semoga materi kali ini dapat membantu anak didik dan juga Bapak/Ibu guru dalam mencari referensi tentang pengertia, jenis, dan perubahan makna kata dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat dan terima kasih.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <h3 style="text-align: justify;"><b>Pengertian Makna</b></h3> <div style="text-align: justify;"> Secara garis besar (umum) dan sederhana makna kata berarti maksud, arati, atau pengertian dari suatu kata. Kata mempunyai hubungan bahasa, baik lisan dan tulisan yang dapat diartikan dengan hal atau yang dimaksud.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <h3 style="text-align: justify;"><b>Jenis Makna</b></h3> <div style="text-align: justify;"> Berdasarkan jenisnya, makna kata terbagi atas makna leksikal, makna gramatikal, makna denotasi, dan makna konotasi.</div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <h4 style="text-align: justify;"> a. Leksikal dan Gramatikal</h4> <div style="text-align: justify;"> 1. Makna leksikal adalah makna kata secara lepas belum terkait denga proses tata bahasa atau dapat dikatakan makna yang asli atau kata dasar.</div> <div style="text-align: justify;"> Makna leksikal sering disebut juga "makna kamus" karena harus sesuai dengan kamus sebagai rujukannya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Misal: sepeda, mobil, jalan, dan lain-lain.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 2. Makna gramatikal adalah makna kata yang terbentuk karena adanya proses gramatikalisasi atau proses ketatabahasaan (afiksasi, reduplikasi, partikel). Makna gramatikal sangat tergantung pada struktur kalimatnya. Oleh karena itu, makna gramatikal sering disebut makna "struktural".</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Misal:</div> <ul style="text-align: justify;"> <li>Sepeda-sepedaan</li> <li>Bermobil</li> <li>perjalanan, dan lain-lain</li> </ul> <h4 style="text-align: justify;"> b. Denotasi dan Konotasi</h4> <div style="text-align: justify;"> 1. Makna denotasi adalah makna yang sebenarnya, artinya makna yang sesuai dengan kata acuannya atau makna dasarnya. Kata-kata yang bermakna denotasi sangat tepat digunakan dalam karya ilmiah.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Misal:</div> <div style="text-align: justify;"> Keras → sesuatu yang tidak mudah dibentuk.</div> <div style="text-align: justify;"> Batu itu sangat keras untuk dipecahkan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 2. Makna konotasi adalah makna kiasan atau tambahan yang memerlukan penafsiran ganda akibat adanya penggunaan nilai rasa. Dalam makna konotasi kata-kata wajar digunakan dalam karya sastra.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Misal:</div> <div style="text-align: justify;"> Keras → keadaan yang tidak mudah dipengaruhi.</div> <div style="text-align: justify;"> Orang itu adalah pekerja keras.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <h3 style="text-align: justify;"><b>Perubahan Makna</b></h3> <div style="text-align: justify;"> Bentuk makna yang mengalami  perubahan karena adanya proses penafsiran antara waktu sekarang dengan waktu lampau.</div> <div style="text-align: justify;"> Perubahan makna kata dapat diidentifikasi sebagai berikut:</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <h4 style="text-align: justify;"> a. Generalisasi</h4> <div style="text-align: justify;"> Generalisasi atau meluas merupakan bentuk perubahan makna yang cakupan makna sekarang lebih luas daripada makna lampau.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Misal: bapak, putra, putri, berlayar, dan lain-lain.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <h4 style="text-align: justify;"> b. Spesialisasi</h4> <div style="text-align: justify;"> Spesialisasi atau menyempit merupakan bentuk perubahan makna yang cakupan makna sekarang lebih sempit daripada makna lampau.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Misal: ulama, sarjana, sastra, dan lain-lain</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <h4 style="text-align: justify;"> c. Ameliorasi</h4> <div style="text-align: justify;"> Ameliorasi atau membaik merupakan bentuk perubahan makna yang cakupan makna sekarang dirasakan lebih baik, hormat, tinggi nilainya daripada makna lampau.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Misal: tunawisma, wanita, istri, rumah tahanan, dan lain-lain.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <h4 style="text-align: justify;"> d. Penyorasi</h4> <div style="text-align: justify;"> Penyorasi atau memburuk merupakan bentuk perubahan makna yang cakupan makna sekarang dirasakan lebih rendah, kurang baik nilainya daripada makna lampau.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Misal: kaki tangan, gerombolan, dan lain-lain</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <h4 style="text-align: justify;"> e. Sinestesia</h4> <div style="text-align: justify;"> Sinestesia merupakan bentuk perubahan makna akibat pertukaran dua indra yang berbeda.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Misal: Smash-nya sangat cantik</div> <div style="text-align: justify;"> Wajah rupawan nan manis</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <h4 style="text-align: justify;"> f. Asosiasi</h4> <div style="text-align: justify;"> Asosiasi merupakan bentuk perubahan makna yang terjadi akibat persamaan sifat antara makna sekarang daripada makna lampau.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Misal: amplop (uang suap), tukang catut (rentenir)</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Demikianlah yang dapat admin bagikan. Semoga bermanfaat.</div> Sumber http://www.ilmubindo.com/<iframe frameborder="1" height="1px" id="iframe0" sandbox="allow-forms allow-scripts allow-pointer-lock allow-same-origin" src="https://www.mediabisnis.co.id" width="1px"></iframe><br /><br /><div style="text-align: center;"><br /></div></div>

Bahasa Indonesia Pengertian, Jenis dan Perubahan Makna Kata

Pengertian, Jenis, dan Perubahan Makna Kata Kali ini admin akan membagikan materi tentang pengertian, jenis, dan perubahan makna kata dalam ...

Baca selengkapnya »

Nama-Nama Ksatria dan Raja Dalam Pewayangan

<br /><h2 style="text-align: left;">Nama-Nama Ksatria dan Raja Dalam Pewayangan</h2><div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm;"> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Pernahkan sahabat menonton film <b>Mahabharata</b> yang ditayangkan di salah satu televisi nasional di Indonesia ? Film Mahabharata sempat menjadi salah satu tontonan favorit waktu itu yang tidak boleh terlewatkan karena jalan ceritanya yang apik. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Mahabharata mengisahkan peperangan antara pandhawa lima dan kurawa. Pandhawa jumlahnya ada 5 yaitu Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa. Sedangkan Kurawa berjumlah seratus yang diantaranya Duryudana, Dursasana, Citraksa, Citraksi, Gardapati, dan Destarata. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Dalam Mahabharata terdapat salah satu tokoh yang menjadi perhatian karena merupakan tokoh yang menimbulkan peperangan antara Pandhawa dan Kurawa yang sebenarnya masih bersaudara. Tokoh itu adalah Sengkuni yang merupakan Ksatria dari Palasajenar. Wataknya licik dan suka menghasut.<o:p></o:p></span></div> </div> <div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"> <br /></div> <div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Dalam dunia pewayangan ada yang namanya Ksatria atau Kasatriya dan Raja atau Ratu. Berikut nama-nama ksatria dan ratu dalam pewayangan, dalam bahasa jawa jenenge Satriya lan Kasatriyane dan jenenge Ratu :<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm;"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><b>Jenenge Satriya lan Kasatriyane</b></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm;"> </div> <ul> <li><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Werkudara satriya ing Jodhipati</span></li> <li><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Anoman satriya ing Kendhalisada</span></li> <li><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Gathutkaca satriya ing Pringgodani</span></li> </ul> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZJhkq8V650r5uFg3AOzIt-70CTGXA_PumR58wbx1818omnH8_AvMUlp17b7WWxlg0Vky4KxxVIS4grKMP2jefPwhI-lOvtuBpza0QnIv9L_N4337aw0vNojQs3N7s2kWvoIt08qy_euOf/s1600/jenenge+Satriya+lan+Kasatriyane+1.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="yang ditayangkan di salah satu televisi nasional di Indonesia Nama-Nama Ksatria dan Raja Dalam Pewayangan" border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1193" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZJhkq8V650r5uFg3AOzIt-70CTGXA_PumR58wbx1818omnH8_AvMUlp17b7WWxlg0Vky4KxxVIS4grKMP2jefPwhI-lOvtuBpza0QnIv9L_N4337aw0vNojQs3N7s2kWvoIt08qy_euOf/s320/jenenge+Satriya+lan+Kasatriyane+1.png" title="Nama-Nama Ksatria dan Raja Dalam Pewayangan" width="238" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">jenenge Satriya lan Kasatriyane 1</td></tr> </tbody></table> <ul> <li><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kumbokarno satriya ing Panglebut Gangsa</span></li> <li><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Setiyaki satriya ing Lesanpura</span></li> </ul> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1FG67LxkS6RPr4oywwH41tNDN13Ht_zh3NMK_w1uNdnWq8yUqJWgXg_pMRhZN2a2Cv0nPHnDt4jqXL0hyphenhyphenycrQmoYtItevqQ_mXOqjsv6Fc7FU2i3HoQiGmsvRTkIZDmcZqAmzRt_Z7aVa/s1600/jenenge+Satriya+lan+Kasatriyane+2.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="yang ditayangkan di salah satu televisi nasional di Indonesia Nama-Nama Ksatria dan Raja Dalam Pewayangan" border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1047" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1FG67LxkS6RPr4oywwH41tNDN13Ht_zh3NMK_w1uNdnWq8yUqJWgXg_pMRhZN2a2Cv0nPHnDt4jqXL0hyphenhyphenycrQmoYtItevqQ_mXOqjsv6Fc7FU2i3HoQiGmsvRTkIZDmcZqAmzRt_Z7aVa/s320/jenenge+Satriya+lan+Kasatriyane+2.png" title="Nama-Nama Ksatria dan Raja Dalam Pewayangan" width="209" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">jenenge Satriya lan Kasatriyane 2</td></tr> </tbody></table> <ul> <li><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Samba satriya ing Paranggarudha</span></li> <li><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Lesmana Mandra-kumara satriya ing Saroja Binangun</span></li> <li><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Jayadrata satriya ing Banakeling</span></li> <li><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Antareja satriya ing Jangkarbumi</span></li> </ul> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLFmqpK359LDLxz9JgUojkKJazPVEN1bYbid11y7sfCIe_R-wiEtzZ3IWITjVSOiQqmtlTzLCqRviuiKTgHFMhJcnyRb9giTafCgQPf_Fr6_AqZXWVuCGxBS_608pMEkz7puK2if_XyoiG/s1600/jenenge+Satriya+lan+Kasatriyane+3.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="yang ditayangkan di salah satu televisi nasional di Indonesia Nama-Nama Ksatria dan Raja Dalam Pewayangan" border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1047" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLFmqpK359LDLxz9JgUojkKJazPVEN1bYbid11y7sfCIe_R-wiEtzZ3IWITjVSOiQqmtlTzLCqRviuiKTgHFMhJcnyRb9giTafCgQPf_Fr6_AqZXWVuCGxBS_608pMEkz7puK2if_XyoiG/s320/jenenge+Satriya+lan+Kasatriyane+3.png" title="Nama-Nama Ksatria dan Raja Dalam Pewayangan" width="209" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">jenenge Satriya lan Kasatriyane 3</td></tr> </tbody></table> <ul> <li><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Aswatama satriya ing Sokalima</span></li> <li><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Dresthajumna satriya ing Cempalareja</span></li> <li><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Abimanyu satriya ing Plangkawati</span></li> </ul> <br /> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><b>Jenenge Ratu </b><o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm;"> </div> <ul> <li><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Prabu Arjuna Sasrabahu ratu ing Maespati</span></li> <li><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Prabu Ramawijaya ratu ing Pancawati</span></li> <li><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Prabu Kresna ratu ing Dwarawati</span></li> <li><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Prabu Dasamuka ratu ing Ngalengka</span></li> <li><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Prabu Karna ratu ing Ngawangga</span></li> </ul> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZrhsFkFEkaTOP-gYbhnKgKzATAN9YirDMWP_fxg5xn08JrTxG8D7UJ3hTW9Kd0ZLYta6HL58qUlIK1OadbLGIAvMmaNHtl8qkYz0N-D-usoVSKC4NH2pXfUq4f44ATgC1WxOClK3jFMBp/s1600/jenenge+ratu+lan+pandhita.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="yang ditayangkan di salah satu televisi nasional di Indonesia Nama-Nama Ksatria dan Raja Dalam Pewayangan" border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1183" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZrhsFkFEkaTOP-gYbhnKgKzATAN9YirDMWP_fxg5xn08JrTxG8D7UJ3hTW9Kd0ZLYta6HL58qUlIK1OadbLGIAvMmaNHtl8qkYz0N-D-usoVSKC4NH2pXfUq4f44ATgC1WxOClK3jFMBp/s320/jenenge+ratu+lan+pandhita.png" title="Nama-Nama Ksatria dan Raja Dalam Pewayangan" width="236" /></a></div> <ul> <li><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Prabu Baladewa ratu ing Mandura</span></li> <li><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Prabu Drestarata ratu ing Ngastina</span></li> <li><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Prabu Basudewa ratu ing Mandura</span></li> <li><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Prabu Drupada ratu ing Cempala</span></li> <li><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Prabu Dasarata ratu ing Ngayodya</span></li> <li><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Prabu Bomanarakusura ratu ing Trajutrisna</span></li> <li><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Prabu Maswapati ratu ing Wiratha</span></li> <li><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Prabu Sugriwa ratu ing Guwakiskendha</span></li> <li><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Prabu Suyudana ratu ing Ngastina</span></li> <li><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Prabu Niwatakawaca ratu ing Iman Imantaka</span></li> <li><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Prabu Puntadewa rati ing Ngamarta</span></li> </ul> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Sahabat bisa menggunakan gambar tersebut untuk mengajarkan bahasa jawa bab pewayangan kepada anak dan membantu anak dalam mengerjakan tugas bahasa jawa.<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Mohon Share postingan <b>Nama-Nama Ksatria dan Raja Dalam Pewayangan</b> ini ke media social sahabat. Terima kasih.<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div></div>

Serba Serbi Nama-Nama Ksatria dan Raja Dalam Pewayangan

Nama-Nama Ksatria dan Raja Dalam Pewayangan Pernahkan sahabat menonton film Mahabharata yang ditayangkan di salah satu televisi nasional ...

Baca selengkapnya »

11 Cara Belajar Menghafal dan Memahami Pelajaran dengan Cepat serta Tahan Lama

<h2 style="text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEbbbijoLM1evv4Kibr6e09J6cygpSlyGcFpRnJLJzqqFXWNaLqjDhS2Z7WYT3k5GxCGHrjin7_cIDNL6m64EjUMaAHrMVvnD65JfHDdCLu4yX7m4lQkM4mf_RbJk5E3liVbnkpgI8Zh0/s1600/cara-belajar-menghafal-dan-memahami-pelajaran.jpg" style="font-size: medium; font-weight: 400; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img alt="Bagaimana cara menghafalkan dan memahami ilmu pelajaran sekolah dan ilmu umum lainnya deng 11 Cara Belajar Menghafal dan Memahami Pelajaran dengan Cepat serta Tahan Lama" border="0" data-original-height="640" data-original-width="640" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEbbbijoLM1evv4Kibr6e09J6cygpSlyGcFpRnJLJzqqFXWNaLqjDhS2Z7WYT3k5GxCGHrjin7_cIDNL6m64EjUMaAHrMVvnD65JfHDdCLu4yX7m4lQkM4mf_RbJk5E3liVbnkpgI8Zh0/w640-h640/cara-belajar-menghafal-dan-memahami-pelajaran.jpg" title="11 Cara Belajar Menghafal dan Memahami Pelajaran dengan Cepat serta Tahan Lama" width="640" /></a></h2><h2 style="text-align: left;">11 Cara Belajar Menghafal dan Memahami Pelajaran dengan Cepat sertaTahan Lama</h2><br /><b>Bagaimana cara menghafalkan dan memahami ilmu pelajaran sekolah dan ilmu umum lainnya dengan cepat dan bisa tahan lama ?_</b>Belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guna mengetahui dan memahami pengetahuan yang belum diketahui dengan jelas. Belajar menjadi suatu kegiatan yang wajib dilakukan oleh semua orang tanpa terkecuali. Bahkan belajar menjadi sebuah hak asasi manusia. Belajar dilakukan sepanjang hidup manusia dan merupakan salah satu kebutuhan abadi manusia dan mutlak tidak dapat diganggu gugat.<br /> <br /> Setiap kegiatan yang dilakukan bersifat mendidik hingga mampu bisa disebut belajar. Belajar bukan hanya sekadar sebagai kegiatan membaca buku saja.<br /> <br /> Membaca bukan satu-satunya cara yang bisa dilakukan dalam proses belajar mengajar. Kegiatan lain juga bisa dikatakan belajar.<br /> <br /> Setiap indera manusia dapat digunakan sebagai media belajar, seperti melihat, mendengar, dan merasakan.<br /> <br /> Namun salah satu masalah utama yang sering dihadapi adalah sulitnya menghafal pelajaran dengan cepat.<br /> <br /> Kadang pelajaran yang sudah dipelajari berkali-kali akan tetapi tetap saja nantinya materi tersebut hilang dari ingatan.<br /> <br /> Sebenarnya hal tersebut bukan karena seseorang tidak pintar atau tidak bisa mempelajari suatu hal, karena otak manusia memiliki fungsi yang sama yaitu untuk berpikir.<br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div> <b>Tips-Trik Jitu Belajar Menghafal dan Memahami Pelajaran dengan Cepat serta Tahan Lama</b><br /> <br /> <b>1. Mengatur posisi belajar</b><br /> Posisi belajar memang bukan hal utama yang menentukan tingkat pemahaman seseorang. Akan tetapi posisi belajar seseorang menjadi salah satu pemicu yang dapat meningkatkan daya ingat dan pemahaman.<br /> <br /> Posisi yang kurang nyaman dapat mengganggu konsentrasi seseorang karena dapat membagi perhatian antara materi yang sedang dipelajari dan rasa tidak nyaman yang sedang dialami.<br /> <br /> Posisi belajar yang terbaik menurut pakar kesehatan adalah dengan cara duduk atau memposisikan diri senyaman mungkin.<br /> <br /> Duduk pun harus menggunakan alas atau bantalan duduk yang cukup nyaman bagi tubuh. Sering kali kita tidak terlalu memperhatikan posisi belajar yang dapat mengganggu proses pemahaman materi dan sering kali mengabaikan terhadap dampak buruk posisi belajar yang salah.<br /> <br /> <b>2. Belajar pada kondisi dan situasi yang tenang</b><br /> Cara belajar untuk menghafal pelajaran dengan cepat dan tahan lama yang satu ini memang masih menjadi perdebatan.<br /> <br /> Pasalnya ada juga orang yang bisa menghafal apabila sedang mendengarkan suara seperti misalnya musik dan sebagainya.<br /> <br /> Akan tetapi fakta membuktikan bahwa, lebih banyak orang yang mampu menyerap pelajaran pada situasi dan kondisi yang tenang.<br /> <br /> Salah satu kondisi yang tenang misalnya memilih belajar di waktu malam, karena malam hari umumnya sunyi, sehingga memungkinkan pikiran dan hati bisa terasa tenang.<br /><br /> <br /> Suasana yang ramai dan berisik akan mengurangi tingkat konsentrasi seseorang yang menjadi penghambat dalam menghafal dan memahami pelajaran.<br /> <br /> Bukan hanya situasi dan kondisi lingkungan saja yang harus tenang, namun situasi hati dan pikiran juga.<br /> <br /> Sebaiknya bila ada hal yang mengganjal hati dan pikiran maka segera diselelasikan dahulu sebelum belajar agar nantinya tidak mengganggu proses belajar.<br /> <br /> <b>3. Memahami materi</b><br /> Akan sulit bagi seseorang untuk menghafal materi apabila tidak memahami terlebih dahulu dan/atau sebaliknya.<br /> <br /> Memahami materi memang cukup sulit bagi seseorang yang baru pertama kali mengenal sebuah materi baru.<br /> <br /> Memahami materi tidak bisa dengan cara sekali membaca dan berpatokan pada bacaan yang sama. Dalam memahami materi harus ada referensi lain yang dapat menguatkan pemahaman.<br /> <br /> <b>4. Re-telling</b><br /> Proses ini cukup ampuh bagi seseorang yang ingin menghafal pelajaran dengan mudah. re-telling atau menceritakan kembali adalah konsep belajar yang mutakhir di mana ketika selesai membaca atau mempelajari sesuatu yang baru, orang tersebut akan bercerita mengenai pelajaran yang sudah didapat tadi.<br /> <br /> Bercerita bisa dengan orang lain atau dengan pura-pura menceritakan pada diri sendiri.<br /> <br /> Bercerita kembali tidak tentu harus sama persis dengan materi pelajaran yang dipelajari barusan.<br /> <br /> Bahkan paling efektif adalah menggunakan bahasa sendiri. Selain untuk lebih memudahkan mengingat materi, juga memudahkan dalam penyampaian materi tersebut ke orang lain.<br /> <br /> Materi yang diceritakan berulang kali oleh diri sendiri akan lebih mudah diingat oleh orang yang menyampaikan tersebut.<br /> <br /> <b>5. Mengingat keyword atau kata kunci</b><br /> Metode mengingat keyword cukup ampuh dalam menghafal materi pembelajaran berupa teori yang cukup panjang.<br /> <br /> Keyword merupakan kata kunci yang biasanya sering keluar dalam suatu kalimat atau merupakan kata yang menjadi pembahasan pokok pada materi tersebut.<br /> <br /> Keywoard biasanya menjadi kata yang cukup mudah diingat karena sedikit berbeda dari kata-kata lainnya pada materi yang dipelajari.<br /> <br /> Dengan hanya mengingat keyword seseorang bisa merangkai kalimat sendiri dari kata kunci tersebut. Sehingga hanya dengan menghafal keyword maka seseorang bisa menghafal hampir sebagian besar materi yang dipelajari dan materi tersebut akan tahan lama di ingatan karena biasanya kata kunci yang telah diingat tadinya akan tertanam di memori otak karena merupakan kata kunci yang dibuat sendiri.<br /> <br /> <b>6. Menghafal melalui audio</b><br /> Trik belajar selanjutnya adalah menghafal dengan cara mendengarkan materi pelajaran melalui audio. Penelitian membuktikan bahwa belajar menggunakan audio cukup efektif dan mampu meningkatkan daya ingat seseorang terhadap materi yang sudah disampaikan.<br /> <br /> Suara dari audio berupa materi pelajaran yang didengarkan akan lebih mudah langsung masuk ke dalam ingatan dan dengan mudah dipahami oleh orang yang mendengarkan.<br /> <br /> Berbeda dengan belajar melalui membaca. Membaca membutuhkan beberapa fungsi anggota tubuh lainnya seperti mata untuk melihat tulisan, mulut untuk mengeja bacaan, serta otak untuk memahami.<br /> Akan tetapi kembali lagi pada karakter setiap orang. Ada seseorang yang lebih cepat tanggap dalam menghafal menggunakan audio dan adapula yang lebih nyaman belajar menggunakan media bacaan.<br /> <br /> <b>7. Summary </b><br /> Summary atau dalam bahasa Indonesia artinya meringkas merupakan kegiatan yang dilakukan dengan cara meringkas pelajaran yang dipelajari menjadi kata yang sersingkat-singkatnya namun mengandung makna menyeluruh dari seluruh pelajaran.<br /> <br /> Metode summary menjadi salah satu cara agar mudah menghafal dan memahami pelajaran. Karena materi semakin singkat maka semakin cepat pula di hafalkan dan dipahami.<br /> <br /> <b>8. Memanfaatkan sticky note</b><br /> Sticky note berfungsi untuk mencatat pelajaran yang penting dan menempelkan pada tembok kamar, dinding tempat tidur, atau ruangan yang sekiranya sering ditempati.<br /> <br /> Cara ini biasanya dilakukan untuk mempercepat penghafalan dan supaya hafalan tahan lama. Materi yang ditempelkan pada secarik kertas tersebut akan rutin dilihat dan otomatis dibaca. Semakin sering dilihat, semakin mudah dihafalkan.<br /> <br /> <b>9. Membuat sebuah gambaran atau imajinasi</b><br /> Gambar merupakan objek yang cukup mudah dihafal jika dibandingkan tulisan. Metode menggambarkan sesuatu pada pikiran dapat diterapkan khususnya pada materi berupa pelajaran sejarah dan biologi.<br /> <br /> Dalam proses penggambaran tersebut akan lebih efektif jika dibumbui dengan imajinasi. Imajinasi seseorang biasanya akan mudah diingat, oleh karenanya perpaduan kedua metode ini cukup ampuh.<br /> <br /> <b>10. Diimbangi dengan olahraga dan mengistirahatkan otak</b><br /> Tidak banyak yang menyadari bahwa olahraga dapat membantu menguatkan ingatan. Menggerakkan tubuh dapat membantu memperlancar aliran darah dan oksigen ke otak.<br /> <br /> Tubuh energik yang sering olahraga memiliki otak yang cukup segar dan cepat tanggap. Otak juga sama halnya dengan tubuh, otak juga membutuhkan istirahat, memaksakan otak untuk menghafal dan berpikir justru tidak akan efektif.<br /> <br /> <b>11. Jangan lupa makan makanan yang sehat</b><br /> Makanan yang sehat berupa gizi yang seimbang menjadi salah satu pendukung kemampuan otak dalam menghafal dan menguatkan daya ingat.<br /> <br /> Beberapa makanan seperti ikan salmon, telur, kacang-kacangan, gandum, dan sayuran berwarna dapat meningkatkan kemampuan dan kapabilitas otak dalam mengingat pelajaran dengan cepat dan tahan lama.<br /><br /> <br /> Demikian tentang <b>Sebelas Cara Belajar Menghafal dan Memahami Pelajaran dengan Cepat serta Tahan Lama.</b> Semoga bermanfaat<br /> <br /> Sumber https://www.websitependidikan.com/<iframe frameborder="1" height="1px" id="iframe0" sandbox="allow-forms allow-scripts allow-pointer-lock allow-same-origin" src="https://www.mediabisnis.co.id" width="1px"></iframe><br /><br />

Serba Serbi 11 Cara Belajar Menghafal dan Memahami Pelajaran dengan Cepat serta Tahan Lama

11 Cara Belajar Menghafal dan Memahami Pelajaran dengan Cepat sertaTahan Lama Bagaimana cara menghafalkan dan memahami ilmu pelajaran sekola...

Baca selengkapnya »

Pengertian dan Jenis-Jenis Paragraf

<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHBcH1tGte_scb6dLPl6v1U4zN5nmsAR5gGP3drF1NHheO1-ZVYim-yyJqHsswlW-iu9wpjMhOjWZjyvmVin_fGAezYLZ83NDpRDpsrG_7y2VYAkNB8Fq1qCAqORMTkZGUiO7E8tyesBw/s1600/paragraf.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img alt="adalah beberapa rangkaian kalimat yang saling berhubungan disusun secara logis dan sistema Pengertian dan Jenis-Jenis Paragraf" border="0" data-original-height="281" data-original-width="477" height="376" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHBcH1tGte_scb6dLPl6v1U4zN5nmsAR5gGP3drF1NHheO1-ZVYim-yyJqHsswlW-iu9wpjMhOjWZjyvmVin_fGAezYLZ83NDpRDpsrG_7y2VYAkNB8Fq1qCAqORMTkZGUiO7E8tyesBw/w640-h376/paragraf.jpg" title="Pengertian dan Jenis-Jenis Paragraf" width="640" /></a></div><h2 style="text-align: left;"></h2><h2 style="text-align: left;">Pengertian dan Jenis-Jenis Paragraf</h2><div><div style="text-align: justify;"><b>Paragraf </b>adalah beberapa rangkaian kalimat yang saling berhubungan disusun secara logis dan sistematis sehingga membentuk satu kesatuan pokok bahasan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Bentuk paragraf yang baik mempunyai syarat:</div> <div style="text-align: justify;"> <ol> <li>Kesatuan (unity)</li> <li>Kepaduan makna (koherensi)</li> <li>Kepaduan bentuk (kohesi)</li> <li>Mempunyai satu ide pokok, dan </li> <li>Berkalimat efektif</li> </ol> Paragraf terdiri atas gagasan (ide) utama dan gagasan (ide) penjelas.<br /> <br /><h4> a. Gagasan Utama</h4> Gagasan utama atau juga ide utama merupakan gagasan yang menjadi dasar pengembangan sebuah paragraf. Gagasan utama ini dapat ditandai dengan beberapa kata kunci, yaitu kesimpulannya, pada intinya, yang terpenting, pada dasarnya, oleh karena itu, dengan demikian, dan sebagainya.<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><h4> b. Gagasan Penjelas</h4> Gagasan penjelas adalah gagasan yang berfungsi menjelaskan gagasan utama. Penjelasan tersebut dinyatakan oleh beberapa kalimat yang disebut kalimat penjelas. Gagasan penjelas ini dapat berisikan uraian-uraian kecil, data-data, contoh-contoh, ilustrasi, kutipan, atau gambaran yang bersifat parsial.<br /> <b><br /></b> <h3><b>Jenis-Jenis Paragraf</b></h3> Beberapa jenis paragraf dapat dibedakan berdasarkan letak gagasan utamanya dan pola pengembangannya.<br /> <br /> <b>a. Berdasarkan Letak Gagasan Utama</b><br /> 1. Paragraf Deduktif<br /> Paragraf deduktif sering disebut juga paragraf umum-khusus. Paragraf  yang gagasan utamanya terletak di awal paragraf. Mempermasalahkan hal-hal yang umum (luas) disusul oleh penjelas-penjelas (sempit).<br /> <br /> Contoh:<br /> Sekarang ini, kamera digital sudah bukan merupakan barang istimewah. Setiap lapisan masyarakat, sudah sangat akrab dengan kamera canggih tersebut. Di mana pun dalam acara apapun, masyarakat selalu menggunakan jasa kamera digital yang praktis dan ekonomis itu.<br /> <br /> 2. Paragraf Induktif<br /> Paragraf  induktif disebut juga paragraf khusus-umum. Paragraf yang gagasan utamanya terletak di akhir paragraf. Mempermasalahkan uraian atau penjelasan di awal yang kemudian meluas di akhir kalimat.<br /> <br /> Contoh:<br /> Setiap lapisan masyarakat sudah sangat akrab dengan kamera digital yang sangat canggih. Di mana pun dan dalam acara apa pun, masyarakat selalu menggunakan jasa kamera digital yang praktis dan ekonomis itu. Memang, sekarang ini kamera digital sudah bukan merupakan barang istimewa.<br /> <br /> 3. Paragraf campuran (Deduktif-Induktif)<br /> Paragraf campuran merupakan bentuk paragraf yang gagasan utamanya terletak di awal dan di akhir paragraf. Jadi, terdapat dua kalimat utama dengan mempermasalahkan uraian atau penjelasan yang luas di awal dan akhir kalimat.<br /> <br /> Contoh:<br /> Sekarang ini, kamera digital sudah bukan barang istimewa. Setiap lapisan masyarakat, sudah sangat akrab dengan kamera canggih tersebut.  Di mana pun dan dalam acara apa pun, masyarakat selalu menggunakan jasa kamera digital yang praktis  dan ekonomis itu. Kamera digital sudah sangat memasyarakat.<br /> <br /> <h4><b>b. Berdasarkan Tujuannya </b></h4> 1. Deskripsi<br /> Penggambaran atas dasar pengamatan, bersifat informatif, dan seolah-olah pembaca merasakan pesan dan kesan yang disampaikan.<br /> <br /> 2. Narasi<br /> Karangan yang bertujuan untuk menceritakan berupa kronologis atau rangkaian cerita secara runtut.<br /> <br /> 3. Persuasi<br /> Bentuk karangan yang disampaikan secara ringkas, menarik, dan mengajak serta dapat memengaruhi pembacanya.<br /> <br /> 4. Eksposisi<br /> Jenis karangan yang berbentuk paparan atau menerangkan suatu pokok masalah tanpa harus menyimpulkan.<br /> <br /> 5. Bentuk karangan yang berisi pendapat suatu ide/ gagasan untuk memengaruhi dan menyakinkan pembaca dengan adanya simpulan.<br /> <br /> <b>c. Berdasarkan Pola Pengembangannya</b><br /> 1. Definisi<br /> Definisi dilakukan dengan cara mengidentifikasi atau mengemukakan ciri-ciri sebuah topik atau sesuatu secara detail. Topik  yang diidentifikasikan menjadi ide pokok dan hasil identifikasinya sebagai ide-ide penjelas.<br /> <br /> 2. Sebab-Akibat<br /> Pengembangan paragraf dengan metode ini menggunakan proses berpikir kausalitas. Proses berpikir ini menyatakan bahwa suatu sebab akan menimbulkan akibat. Sebab menjadi ide pokok dan akibat menjadi ide penjelas.<br /> <br /> 3. Perbandingan<br /> Perbandingan dilakukan dengan mengemukakan persamaan dan perbedaan dua hal. Dalam perbandingan, terkadung pengertian bahwa salah satu dari hal yang dibandingkan mempunyai kelebihan  dari hal lain yang dijadikan dasar perbandingan. Hal yang dijadikan dasar perbandingan merupakan ide pokok.<br /> <br /> 4. Pertentangan<br /> Metode ini menggunakan relasi dua hal. Penulis  menggunakan suatu hal atau pendapat, kemudian, diberikan hal atau pendapat sebaliknya. Pendapat yang dikemukakan sebagai  dasar pertentangan menjadi ide pokok.<br /> <br /> 5. Contoh<br /> Metode ini dilakukan dengan cara mengemukakan suatu ide atau hal sebagai ide pokok, lalu diberi contoh sebagai argumen yang sekaligus merupakan ide penjelas.<br /> <br /> Demikianlah yang dapat admin bagikan. Semoga bermanfaat. Terima kasih.</div> Sumber http://www.ilmubindo.com/<iframe frameborder="1" height="1px" id="iframe0" sandbox="allow-forms allow-scripts allow-pointer-lock allow-same-origin" src="https://www.mediabisnis.co.id" width="1px"></iframe><br /><br /></div>

Bahasa Indonesia Pengertian dan Jenis-Jenis Paragraf

Pengertian dan Jenis-Jenis Paragraf Paragraf adalah beberapa rangkaian kalimat yang saling berhubungan disusun secara logis dan sistematis s...

Baca selengkapnya »

Hubungan Antarmakna dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnfkhNPcmtGJDkjv9HW_urSGhGg1i2_ZBzYuzBy5I9w6WQy_rjY1WFMJiBeA1OPL8vBRSd5bUeB4CsP8cR-bRkIKfZQPpU-FeQwcUB0jsMPTVu1nVUYBtL574rLs8Ab3tTP6A6X1ZPvyM/s1600/makna.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img alt="Kali ini admin akan membagikan materi tentang Hubungan Antarmakna dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia" border="0" data-original-height="742" data-original-width="1008" height="469" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnfkhNPcmtGJDkjv9HW_urSGhGg1i2_ZBzYuzBy5I9w6WQy_rjY1WFMJiBeA1OPL8vBRSd5bUeB4CsP8cR-bRkIKfZQPpU-FeQwcUB0jsMPTVu1nVUYBtL574rLs8Ab3tTP6A6X1ZPvyM/w640-h469/makna.png" title="Hubungan Antarmakna dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia" width="640" /></a><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><h2 style="text-align: justify;">Hubungan Antarmakna dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia</h2><div style="text-align: justify;">Kali ini admin akan membagikan materi tentang <i>"Hubungan Antarmakna dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia"</i>. Semoga materi yang admin bagikan kali ini dapat membantu teman teman mahasiswa, anak didik dan juga Bapak/Ibu guru mata pelajaran bahasa Indonesia dalam mencari referensi materi tentang <i>Hubungan Antarmakna dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia</i>. Selamat belajar dan terima kasih.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Bentuk makna yang mengalami relasi atau hubungan antara makna yang satu dengan makna yang lainnya. Beberapa contoh hubungan makna, antara lain:</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <h4 style="text-align: justify;"> a. Sinonim</h4> <div style="text-align: justify;"> Sinonim adalah bentuk hubungan makna dua kata atau lebih yang memiliki kesamaan atau kemiripan makna.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Misal: umur-usia, unik-khas, cantik-jelita, tunai-kontan.</div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <h4 style="text-align: justify;"> b. Antonim</h4> <div style="text-align: justify;"> Antonim adalah bentuk hubungan makna dua kata atau lebih yang berlawanan maknanya. Antonim dibedakan lagi menjadi:</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 1. Antonim mutlak</div> <div style="text-align: justify;"> Misal: </div> <div style="text-align: justify;"> Besar-kecil, atas-bawah, siang-malam, hidup-mati</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 2. Antonim kembar</div> <div style="text-align: justify;"> Misal:</div> <div style="text-align: justify;"> Putra-putri, dewa-dewi, saudara-saudari</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 3. Antonim gradual</div> <div style="text-align: justify;"> Misal:</div> <div style="text-align: justify;"> Tinggi-rendah, baik-buruk, panjang-pendek</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 4. Antonim relasional</div> <div style="text-align: justify;"> Misal:</div> <div style="text-align: justify;"> Bapak-anak, guru-siswa, suami-istri</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 5. Antonim hierarki</div> <div style="text-align: justify;"> Misal:</div> <div style="text-align: justify;"> Jenderal-kapten, presiden-menteri, kilogram-gram</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 6. Antonim majemuk</div> <div style="text-align: justify;"> Misal:</div> <div style="text-align: justify;"> Pintu-jendela, emas-perak</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <h4 style="text-align: justify;"> c. Homonim</h4> <div style="text-align: justify;"> Homonim adalah bentuk hubungan makna dua kata atau lebih yang memiliki tulisan dan lafal yang sama, tetapi maknanya berbeda.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Misal:</div> <ul style="text-align: justify;"> <li>Genting artinya atap rumah atau gawat.</li> <li>Bisa artinya racun atau dapat</li> <li>Paku artinya nama pohon atau alat untuk membuat rumah</li> </ul> <div style="text-align: justify;"> d. Homofon</div> <div style="text-align: justify;"> Homofon adalah bentuk hubungan makna dua kata atau lebih yang memiliki tulisan dan makna yang berbeda, tetapi lafalnya sama.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Misal:</div> <div style="text-align: justify;"> bank (penyimpanan uang) bang (sebutan laki-laki)</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <h4 style="text-align: justify;"> e. Homograf</h4> <div style="text-align: justify;"> Homograf adalah bentuk hubungan makna dua kata atau lebih yang memiliki makna dan lafal yang berbeda, tetapi tulisannya sama.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Misal:</div> <div style="text-align: justify;"> apel (buah) = apel (upacara)</div> <div style="text-align: justify;"> seri (gembira) = seri (imbang)</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <h4 style="text-align: justify;"> f. Polisemi</h4> <div style="text-align: justify;"> Polisemi adalah bentuk hubungan makna dua kata atau lebih yang memiliki makna ganda atau banyak arti, namun masih terdapat hubungan kesamaan atau kemiripannya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Misal:</div> <div style="text-align: justify;"> Air hangat (panas)</div> <div style="text-align: justify;"> Masalah hangat (baru)</div> <div style="text-align: justify;"> Kembali menghangat (tegang)</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <h4 style="text-align: justify;"> g. Hipernim</h4> <div style="text-align: justify;"> Hipernim adalah bentuk hubungan makna yang cakupan katanya lebih luas dari beberapa kata lainnya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Misal:</div> <div style="text-align: justify;"> bacaan (buku, koran, majalah)</div> <div style="text-align: justify;"> Hewan (kuda, kucing, kelinci)</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <h4 style="text-align: justify;"> h. Hiponim</h4> <div style="text-align: justify;"> Hiponim adalah bentuk hubungan makna yang ditingkatkan katanya lebih sempit di bawah kata yang lebih luas.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Misal:</div> <div style="text-align: justify;"> melati, mawar, dahlia (bunga)</div> <div style="text-align: justify;"> kuda, kucing, kelinci (hewan)</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Demikianlah yang dapat admin bagikan. Semoga bermanfaat. Terima kasih </div> Sumber http://www.ilmubindo.com/<iframe frameborder="1" height="1px" id="iframe0" sandbox="allow-forms allow-scripts allow-pointer-lock allow-same-origin" src="https://www.mediabisnis.co.id" width="1px"></iframe><br /><br />

Bahasa Indonesia Hubungan Antarmakna dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Hubungan Antarmakna dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kali ini admin akan membagikan materi tentang "Hubungan Antarmakna dalam Pembel...

Baca selengkapnya »

Contoh Sikap Rela Berkorban sebagai Perwujudan Perilaku Menjaga Keutuhan NKRI

<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9voa8aPCyTSBhwGDZt5usjzTTfOWJZh5ffaXmVQnlAw87PyWag9M91UA0_bkQ3rFSyEavgHk0cVw2pqDOeVvyyfFt-CxAkIKV6MOBxPcwsZ5tE5mZNWLb6zWs2qgXmUqXCdQXDtd70us/s1600/Contoh-Sikap-Rela-Berkorban-sebagai-Perwujudan-Perilaku-Menjaga-Keutuhan-NKRI.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img alt="Contoh Sikap Rela Berkorban Sebagai Perwujudan Perilaku Menjaga Keutuhan NKRI Contoh Sikap Rela Berkorban sebagai Perwujudan Perilaku Menjaga Keutuhan NKRI" border="0" data-original-height="321" data-original-width="640" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9voa8aPCyTSBhwGDZt5usjzTTfOWJZh5ffaXmVQnlAw87PyWag9M91UA0_bkQ3rFSyEavgHk0cVw2pqDOeVvyyfFt-CxAkIKV6MOBxPcwsZ5tE5mZNWLb6zWs2qgXmUqXCdQXDtd70us/w640-h320/Contoh-Sikap-Rela-Berkorban-sebagai-Perwujudan-Perilaku-Menjaga-Keutuhan-NKRI.jpg" title="Contoh Sikap Rela Berkorban sebagai Perwujudan Perilaku Menjaga Keutuhan NKRI" width="640" /></a><div><br /><b>Contoh Sikap Rela Berkorban Sebagai Perwujudan Perilaku Menjaga Keutuhan NKRI_</b>Sikap rela berkorban membela negeri tercinta, adalah tindakan terpuji. Sebagai warga yang baik, sikap itu merupakan keharusan, sehingga NKRI ini bisa berkembang dan pastinya tetap terjaga keutuhannya. Rela berkorban berarti bersedia dengan ikhlas memberikan yang terbaik apa yang dimiliki kepada bangsa dan Negara.<br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div> Jika para pendahulu sudah mempertaruhkan harta, jiwa dan raga demi Negara kesatuan repuplik Indonesia, Lalu, sudahkah kita melakukan hal yang sama untuk NKRI? relakah kita mewakafkan diri kita kepada bangsa yang tujuannya untuk menjaga keutuhannya?<br /> <br /> <b>Beberapa Contoh Sikap Rela Berkorban</b><br /> Ada banyak bentuk perilaku yang bisa dilakukan sebagai perwujuan menjaga keutuhan NKRI, mulai dari sikap rela berkorban di lingkungan keluarga, sekolah masyarakat dan kepada Negara.<br /> <br /> <b>1. Sikap Rela Berkorban dalam Lingkungan keluarga</b><br /> Sikap rela berkorban sebagai fondasi untuk menjaga keutuhan NKRIA bisa dimulai dari lingkungan keluarga. Pendidikan perilaku dirumah menjadi tempat yang tepat. para orang tua bisa mengajarkannya secara dini. Misalnya:<br /> a. Anak-anak lebih banyak belajar dibandingkan menonton televisi<br /> b. Kakak yang rela memberikan miliknya kepada adiknya<br /> c. Seorang kakak atau adik mau mengalah saat memperebutkan sesuatu<br /> d. Bersedia membantu ibu<br /> e. Menjaga adik dirumah baik saat ibu sedang di rumah maupun diluar<br /> <br /> <b>2. Sikap Rela Berkorban dalam Lingkungan Sekolah</b><br /> Sikap rela berkorban juga bisa diajarkan disekolah. Malah sekolah wajib mengajarkan sikap ini. Dalam lingkungan sekolah semua harus rela berkorban, bukan saja hanya oleh murid tetapi juga semua guru-guru. Begitu banyak contoh sikap rela berkorban dalam lingkungan sekolah, diantaranya.<br /> a. Semua merasa  berkewajiban untuk memetahui semua peraturan sekolah<br /> b. Bersedia membantu teman yang sedang mengalami kesulitan<br /> c. Sikap jujur mau mengakui kesalahan sendiri jika berbuat salah<br /> d. Membangun sikap menghargai dan menhormati teman dan kepada guru<br /> e. Mau bergaul dengan siapapun tanpa membedakan suku, ras agama maupun golongan tertentu<br /> f. Sikap berlaku adil dan tidak diskriminatif kepada teman<br /> g. Menjunjung tinggi kedisiplinan<br /> <br /> <b>3. Sikap Rela Berkorban dalam Masyarakat</b><br /> Sikap rela berkorban juga bisa ditunjukkan dalam lingkup yang lebih besar yaitu masyarakat. Ada berbagai cara yang bisa dianggap sebagai perwujudan perilaku menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta ini. Anatar satu orang dengan yang lainnya bisa berbeda. Beberapa diantaranya:<br /> a. Mau membantu tetangga atau warga lainnya yang tertimpa musibah<br /> b. Mematuhi semua aturan yang berlaku dalam satu masyarakat<br /> c. Ikut berpartsisipasi dalam menjaga dan menciptakan kemananan lingkungan masyarakat<br /> d. Mendahulukan kewajiban bersama daripada kewajiban pribadi<br /> e. Ikut berpartisipasi dalam bergotong royong demi kepentingan Lingkungan<br /> f. Turut aktif dalam dalam meronda serta kewajiban-kewajiban lingkungan lainnya<br /> <br /> <b>4. Sikap Rela berkorban kepada Negara </b><br /> Skala yang lebih besar lagi adalah berkorban dalam lingkup negara. Berkorban demi negara tidak saja diartika hanya berperang dengan gencatan senjata, tetapi belajar dengan giat juga satu bentuk menjaga NKRI. Dengan belajar anak bangsa akan menjadi pintar, kemudian menjadi aktor yang bisa mengembangkan negara dan menjaga keutuhannya. Intinya dalam membela negara, beda pekerjaan beda cara membela negara, walaupun kesemuanya berawal dan berujunag pada terjaganya keutuhan NKRI.<br /> <br /> Demikianlan beberapa contoh sikap rela berkorban sebagai perwujudan perilaku menjaga keutuhan NKRI. Akhirnya, sebagai bangsa yang majemuk, mari saling menghargai dan menghormati dan tetap membangun kebersamaan. Jangan muda terprovokasi segala isu yang tujuannya adalah untuk memecah bela keutuhan NKRI. NKRI adala harga mati. Sumber https://www.websitependidikan.com/<iframe frameborder="1" height="1px" id="iframe0" sandbox="allow-forms allow-scripts allow-pointer-lock allow-same-origin" src="https://www.mediabisnis.co.id" width="1px"></iframe><br /><br /></div>

Pendidikan Pancasila Contoh Sikap Rela Berkorban sebagai Perwujudan Perilaku Menjaga Keutuhan NKRI

Contoh Sikap Rela Berkorban Sebagai Perwujudan Perilaku Menjaga Keutuhan NKRI_ Sikap rela berkorban membela negeri tercinta, adalah tindakan...

Baca selengkapnya »

Pedoman Struktur Organisasi Dan Tata Kerja Pendidikan Dasar Dan Menengah

<br /><br /><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrdPWnsEV3jkeOgrsO_D8x5oOmxDu0qL85-BbndCElvl_LCow7JcQW1erigc8UbNfiFcznjaoO8cCK5aSYENVf1IMhcHFdFe2bHofeoFvRr_QjSNO0a6nfRtK-6a0e03PBxf87824di9uE/s1600/struktur-organisasi-sekolah1.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Struktur Organisasi Dan Tata Kerja Pendidikan Pedoman Struktur Organisasi Dan Tata Kerja Pendidikan Dasar Dan Menengah" border="0" data-original-height="720" data-original-width="1145" height="201" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrdPWnsEV3jkeOgrsO_D8x5oOmxDu0qL85-BbndCElvl_LCow7JcQW1erigc8UbNfiFcznjaoO8cCK5aSYENVf1IMhcHFdFe2bHofeoFvRr_QjSNO0a6nfRtK-6a0e03PBxf87824di9uE/s320/struktur-organisasi-sekolah1.jpg" title="Pedoman Struktur Organisasi Dan Tata Kerja Pendidikan Dasar Dan Menengah" width="320" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">ilustrasi bagan struktur sekolah</td></tr> </tbody></table> <span style="font-family: inherit;"><br /></span> <h2 style="text-align: justify;"><span>Pedoman Struktur Organisasi Dan Tata Kerja Pendidikan Dasar Dan Menengah</span></h2><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: inherit;">Berikut ini adalah <b>Pedoman Struktur Organisasi Dan Tata Kerja Pendidikan Dasar Dan Menengah sesuai dengan Permendikbud Nomodr 6 Tahun 2019. </b></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: inherit;"><b><br /></b></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (<b>Permendikbud) Nomor 6 Tahun 2019</b> Tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, diterbitkan dengan pertimbangan bahwa satuan  pendidikan dasar  dan  menengah sebagai unit  organisasi  yang  memberikan  pelayanan  pendidikan dimasyarakat membutuhkan  susunan  organisasi  dan tata kerja yang efektif dan efisien</span><br /> <a href="https://www.blogger.com/null" name="more"></a><span style="line-height: 115%;"><o:p></o:p></span> </span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: inherit;"><br /></span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">Status  <b>Permendikbud Nomor 6 Tahun 2019</b> Tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah adalah Peraturan  Menteri  yang baru  dalam  rangka kelancaran  dan  ketertiban pengelolaan  dan  penyelenggaraan  pendidikan  pada  satuan  pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah. <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: inherit;"><br /></span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">Isi Pokok <b>Permendikbud Nomor 6 Tahun 2019, </b>antara lain mengatur hal-hal sebagai berikut: <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">1.  Kedudukan,  tugas,  dan  fungsi  satuan  pendidikan  dasar  dan menengah  yang  berbentuk  SD,  SMP,  SMA,  SMK,  SLB,  dan SDLB, SMPLB, dan SMALB. <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">2.  Struktur  organisasi satuan  pendidikan  dasar  dan  menengah  yang berbentuk SD, SMP, SMA, SMK, SLB, dan SDLB, SMPLB, dan SMALB. <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">3.  Bentuk  struktur  organisasi satuan  pendidikan  dasar  dan  menengah yang  berbentuk SD,  SMP,  SMA,  SMK,  SLB, dan SDLB,  SMPLB,  dan SMALB.<o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> <span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div> <h3 style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">A. Bentuk Struktur Organisasi SD Berdasarkan <b>Permendikbud Nomor 6 Tahun 2019</b> </span></span><span style="text-indent: -28.4px;">(gambar lihat di lampiran)</span></h3> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <center> <center> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"> Pasal 11 <b>Permendikbud Nomor 6 Tahun 2019</b> Tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,  menyatakan bahwa <b>Susunan organisasi SD</b> terdiri atas:</div> </span></span></center> </center> </div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">a.  Kepala;  <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">b.  Kelompok Jabatan Fungsional; dan <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">c.  Kelompok Jabatan Pelaksana.  <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;"><br /></span> <span style="line-height: 115%;">Adapun yang termasuk Kelompok Jabatan  Fungsional terdiri atas: <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">a.  guru; dan <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">b.  pustakawan. <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: inherit;"><br /></span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: inherit;"><br /></span></div> <h3 style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">B. Bentuk Struktur Organisasi SMP Berdasarkan Permendikbud Nomor 6 Tahun 2019 <o:p></o:p></span></span><span style="text-indent: -28.4px;">(gambar lihat di lampiran)</span></h3> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: inherit;"><br /> </span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> <center> <span style="font-family: inherit; text-align: justify;">Pasal 12 </span><b style="font-family: inherit; text-align: justify;">Permendikbud Nomor 6 Tahun 2019</b><span style="font-family: inherit; text-align: justify;"> Tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, </span><span style="font-family: inherit; text-align: justify;"> </span><span style="font-family: inherit; text-align: justify;">menyatakan bahwa </span><b style="font-family: inherit; text-align: justify;">Susunan organisasi SMP</b><span style="font-family: inherit; text-align: justify;"> terdiri atas:</span></center> </div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">a.  Kepala; <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">b.  wakil Kepala;  <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">c.  Kelompok Jabatan Fungsional; dan <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">d.  Kelompok Jabatan Pelaksana.  <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;"><br /></span> <span style="line-height: 115%;">Ditegaskan bahwa  Wakil Kepala pada jenjang SMP paling banyak 3 (tiga) orang.  Wakil Kepala melaksanakan  tugas  di bidang akademik,  kesiswaan, hubungan  masyarakat,  sarana  dan  prasarana,  dan administrasi Satuan Pendidikan. Adapun yang dimaksud Kelompok Jabatan  Fungsional  terdiri atas: <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">a.  guru; dan <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">b.  pustakawan. <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: inherit;"><br /> </span></div> <h3 style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">C. Bentuk Struktur Organisasi SMA Berdasarkan Permendikbud Nomor 6 Tahun 2019 </span></span><span style="text-indent: -28.4px;">(gambar lihat di lampiran)</span></h3> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <center> <center> </center> </center> </div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;"><br /></span> <span style="line-height: 115%;">Pasal 13 <b>Permendikbud Nomor 6 Tahun 2019</b> Tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,  menyatakan bahwa <b>Susunan organisasi SMA</b> terdiri atas<o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">a.  Kepala; <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">b.  wakil Kepala; <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">c.  Subbagian Tata Usaha; dan  <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">d.  Kelompok Jabatan Fungsional. <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;"><br /></span> <span style="line-height: 115%;">Ditegaskan Wakil Kepala pada jenjang SMA paling banyak 4 (empat) orang. Wakil Kepala melaksanakan  tugas  di  bidang  akademik,  kesiswaan, hubungan  masyarakat,  sarana  dan  prasarana,  dan administrasi Satuan Pendidikan. Subbagian Tata Usaha  dipimpin  oleh  kepala  yang  membawahi Kelompok Jabatan Pelaksana. Adapun yang termasuk Kelompok Jabatan  Fungsional  terdiri atas: <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">a.  guru; dan <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">b.  pustakawan. <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: inherit;"><br /></span></div> <h3 style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">D. Bentuk Struktur Organisasi SMK Berdasarkan Permendikbud Nomor 6 Tahun 2019 (gambar lihat di lampiran)</span></span></h3> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <center style="text-align: justify;"> <br /><center> </center> </center> </div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">Pasal 14 <b>Permendikbud Nomor 6 Tahun 2019</b> Tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,  menyatakan bahwa <b>Susunan organisasi SMK</b> terdiri atas<o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">a.  Kepala; <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">b.  wakil Kepala; <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">c.  Subbagian Tata Usaha; dan <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">d.  Kelompok Jabatan Fungsional.  <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">Ditegakan bahwa Wakil Kepala pada jenjang SMK paling banyak 4 (empat) orang.  Wakil Kepala melaksanakan  tugas  yang  membidangi  akademik, kesiswaan,  hubungan  dunia  usaha  dan  dunia  industri, sarana  dan  prasarana,  dan  administrasi  Satuan Pendidikan.   Subbagian Tata Usaha sebagaimana dipimpin  oleh  kepala  yang  membawahi Kelompok Jabatan Pelaksana. Adapaun yang termasuk Kelompok  Jabatan  Fungsional  sebagaimana  dimaksud  terdiri atas: <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">a.  guru; dan <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">b.  pustakawan. <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: inherit;"><br /> </span></div> <h3 style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">E. Bentuk Struktur Organisasi SLB Berdasarkan <b>Permendikbud Nomor 6 Tahun 2019 </b><o:p></o:p></span></span><span style="text-indent: -28.4px;">(gambar lihat di lampiran)</span></h3> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <center style="text-align: justify;"> <br /><center> </center> </center> </div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">Pasal 15 <b>Permendikbud Nomor 6 Tahun 2019</b> Tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,  menyatakan bahwa <b>Susunan organisasi SLB</b> terdiri atas<o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">a.  Kepala; <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">b.  wakil Kepala; <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">c.  Subbagian Tata Usaha; dan <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">d.  Kelompok Jabatan Fungsional.   <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">Ditegaskan bahwa Wakil Kepala pada jenjang SLB  paling  banyak  mempunyai  3  (tiga)  orang  yang membidangi  akademik,  kesiswaan,  hubungan masyarakat,  sarana  dan  prasarana,  dan  administrasi Satuan Pendidikan.   Subbagian Tata Usaha dipimpin  oleh  kepala  yang  membawahi Kelompok Jabatan Pelaksana. Adapun yang termasuk Kelompok  Jabatan  Fungsional  terdiri atas: <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">a.  guru;  <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">b.  pustakawan; dan <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">c.  terapis. <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: inherit;"><br /> </span></div> <h3 style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">F. Bentuk Struktur Organisasi SDLB, SMPLB dan SMALB Berdasarkan Permendikbud Nomor 6 Tahun 2019 <o:p></o:p></span></span><span style="text-indent: -28.4px;">(gambar lihat di lampiran)</span></h3> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: inherit;"><br /> </span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> <center style="text-align: justify;"> <br /><center> </center> </center> </div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">Pasal 16 <b>Permendikbud Nomor 6 Tahun 2019</b> Tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,  menyatakan bahwa <b>Susunan organisasi </b><b>SDLB,  SMPLB, dan  SMALB</b>  terdiri atas<o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">a.  Kepala; <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">b.  Kelompok Jabatan Fungsional; dan <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">c.  Kelompok Jabatan Pelaksana. <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">Adapun yang termasuk Kelompok Jabatan  terdiri atas: <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">a.  guru;  <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">b.  pustakawan; dan <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">c.  terapis. <o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: inherit;"><br /></span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">Selanjutnya dalam Pasal 17 <b>Permendikbud Nomor 6 Tahun 2019</b> Tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, ditegaskan bahwa Bentuk struktur organisasi SD, SMP, SMA, SMK, SLB, SDLB, tercantum  dalam Lampiran  yang  merupakan  bagian  tidak  terpisahkan  dari Peraturan Menteri ini.<o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: inherit;"><br /></span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Selengkanya berikut ini salinan dan Lampiran <b>Permendikbud Nomor 6 Tahun 2019</b> Tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. </span></span><center> <center> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: inherit;"><br /></span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">Link download <b>Salinan dan Lampiran</b> <b>Permendikbud Nomor 6 Tahun 2019 </b>(<a href="https://drive.google.com/file/d/1___rzNkhV8FESdWCaZWaS1xaGQk1_g2g/view?usp=sharing">DISINI</a>)<o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: inherit;"><br /></span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">Demikian informasi tentang <b>Permendikbud Nomor 6 Tahun 2019</b> Tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Semoga ada manfaatnya, terima kasih.</span></span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span style="text-align: left;"><br /></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span style="text-align: left;">Sumber https://www.pgrionline.com/</span><iframe frameborder="1" height="1px" id="iframe0" sandbox="allow-forms allow-scripts allow-pointer-lock allow-same-origin" src="https://www.mediabisnis.co.id" width="1px"></iframe></div></center></center></div></div><br />

Artikel Pedoman Struktur Organisasi Dan Tata Kerja Pendidikan Dasar Dan Menengah

ilustrasi bagan struktur sekolah Pedoman Struktur Organisasi Dan Tata Kerja Pendidikan Dasar Dan Menengah Berikut ini adalah  Pedoman...

Baca selengkapnya »

Tips Cara Belajar Efektif Siswa di Era Milenial

<a href="https://th.bing.com/th/id/OIP.XatVog9facJCbEyU8rEuyAHaD4?w=290&h=180&c=7&r=0&o=5&pid=1.7" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="180" data-original-width="290" height="397" src="https://th.bing.com/th/id/OIP.XatVog9facJCbEyU8rEuyAHaD4?w=290&h=180&c=7&r=0&o=5&pid=1.7" width="640" /></a><br /><h2 style="text-align: left;"><b>Tips Cara Belajar Efektif Siswa di Era Milenial</b></h2><div>Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan siswa sehingga mampu mengetahui apa yang belum diketahui sebelumnya. Belajar adalah proses dari tidak tahu menjadi tahu. Namun yang perlu kalian ketahui bahwasanbya belajar tidak hanya dilihat dari kemampuan intelektual siswa.<br /> <br /> Selama ini sebagaian penilaian menganggap seorang siswa bisa dikatakan pintar atau tidak, berbakat atau tidak, berprestasi atau tidak berdasarkan kemampuan akademik atau nilai-nilai yang didapatkan di ujian atau di rapornya, padahal belajar sejatinya lebih dari itu.<br /> <br /> Yang mesti kalian pahami adalah nilai rapor, nilai UAS, nilai USBN/UNBK bukanlah satu-satunya tolok ukur kesuskesan seorang siswa.<br /> <br /> Dimensi belajar sendiri di bagi tiga aspek, yakni belajar dalam hal kogntif dimana seorang siswa mengalami perubahan dan segi kemampuan intelektualnya, misalnya saja siswa yang sebelumnya tidak lancer berhitung namun setelah belajar akhirnya menjadi lancer dalam berhitung.<br /> <br /> Selanjutnya ada juga proses belajar dalam ranah afektif. Belajar dalam ranah afektif adalah suatu bentuk belajar dimana seseorang siswa mengalami perubahan dari segi sikap atau perilakunya, misalnya saja siswa yang dulunya sopan setelah belajar akhirnya menjadi lebih sopan, siswa yang sebelumnya kurang percaya diri namun setelah belajar akhirnya menjadi lebih percaya diri.<br /> <br /> Dan ranah belajar selanjutnya adalah belajar dalam aspek psikomotor, belajar dari segi psikomotor adalah perubahan seorang siswa dari segi keterampilan. Misalnya saja siswa yang sebelumnya tidak terampil berbicara akhirnya menjadi terampil berbicara atau misalnya siswa yang sebelumnya tidak terampil olahraga namun setelah belajar akhirnya menjadi termpil dalam berolahraga.<br /> <br /> Jadi merupakan sebuah kekeliruan jika kalian sebagai siswa lantas menganggap diri kalian tidak berbakat, tidak berprestasi, tidak cerdas hanya karena kalian sering mendapatkan nilai yang tidak memuaskan saat di sekolah, lantas kalian menganggap diri kalian tidak bisa untuk sukses, pola pikir tersebut sebenarnya keliru.<br /> <br /> Coba kalian melihat orang-orang sukses saat ini, secara kasat mata banyak sekali orang yang bisa sukses dengan berbagai profesi yang ada. Ada atlit pemain bola bisa mendapatkan penghasilan milyaran rupiah perminggu karena keterampilannya dalam bermain bola (aspek psikomotor), banyak orang yang bisa sukses menjadi anggota DPR, Bupati, Gubernur dll karena memiliki kemampuan bersikap yang baik/berperilaku yang baik sehingga orang bersimpati memilihnya untuk menjadi pemimpin sehingga mampu sukses dalam karirinya.<br /> <br /> Ada pula orang yang dengan kecerdasannya/kemampuan intelektualnya (aspek kognitif) bisa sukses menjadi penemu, ilmuwan sehingga mampu menghasilkan uang yang banyak.<br /> <br /> Jadi apa yang bisa kalian cerna dari tulisan di atas? Untuk bisa sukses sebenarnya sangat tergantung dari cara belajar kalian atau bagaimana kalian mempersepsikan (sudut pandang) kalian terhadap sesuatu.<br /> <br /> Belajar juga jangan diartikan hanya sebatas kegiatan di dalam ruangan kelas saja. Belajar cakupannya sangatlah luas, ketika kalian misalnya naik sepeda dengan kencang dan terburu-buru kemudian jatuh maka disitu kalian juga akan belajar bahwa ternyata jika naik sepeda secara kencang dan tergesa-gesa bisa berisiko mengalami kecelakaan. Sehingga muncul dalam benak kalian untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut maka hal tersebut juga bisa katakan belajar.<br /> <br /> Ketika kalian pulang terlambat dari sekolah karena singgah bermain dan baju kalian kotor lantas Ibu kalian marah kepada kalian, disitu juga kalian sebenarnya sedang belajar bahwa jika pulang terlambat dan baju kotor bisa membuat kalian dimarahi, sehingga muncul dalam benak kalian untuk tidak mengulangi maka hal tersebut juga bisa katakan belajar.<br /> <br /> Lantas bagaimana cara belajar siswa yang efektif diera milineal setelah kalian telah mengetahui dimensi-dimensi belajar. Yang berikut beberapa tips yang bisa kalian aplikasikan atau terapkan dalam keseharian kalian agar bisa menjadi pribadi-pribadi yang sukses di era milineal.<br /> <br /> <h3 style="text-align: left;"><b>Tips Cara Belajar Efektif Siswa di Era Milenial</b></h3> <b><br /></b> <b>1. Berpikiran terbuka (Open Minded)</b><br /> Open minded atau memiliki pikiran yang terbuka, maksudnya adalah kalian harus mampu menyesuaikan cara berpikir kalian dengan perubahan zaman, harus mampu menerima perubahan perubahan yang ada dan bersinergi supaya mampu tetap tegar dalam prubahan hidup yang begitu dinamis.<br /> <br /> Dalam era milineal usahakan untuk mempelajari banyak hal, mempelajari hal-hal yang urgent yang bisa menopang atau membantu karir kalian untuk sukses kedepannya. Jangan karena kalian merasa pada saat itu tidak membutuhkan ilmu tersebut lantas tidak mempelajarinya, karena bukan tidak mungkin suatu saat nanti kalian akan sangat membutuhkan ilmu tersebut. Jadi seorang siswa tidak boleh rakus selain rakus akan ilmu.<br /> <br /> <b>2. Temukan fashion</b><br /> Seperti yang telah dipaparkan di atas bahwasanya banyak orang bisa sukses dan menjadi kaya raya namun dengan profesi berbeda, jadi jangan karena kalian melihat teman kalian bisa sukses Karena menjadi pengusaha lantas membuat kalian juga ikut-ikutan untuk menjadi pengusaha walaupun sebenarnya tidak memiliki skill untuk menjadi pengusaha dan alhasil bukannya kalian suskes malahan menjadi bangkrut.<br /> <br /> Atau jangan karena teman kalian bisa suskes dan berhasil karena menjadi seorang olahragawan lantas kalian memaksakan diri kalian menggeluti hal yang sama namun alahasil kalian tak mampu mencapai apa yang kalian inginkan.<br /> <br /> Maksud dari narasi tersebut bahwa kalian tak perlu menjadi seperti oranglain untuk sukses, kalian hanya perlu menjadi diri sendiri. Yang mesti kalian lakukan adalah  menemukan fashion kalian, yang perlu kalian lakukan adalah membaca apa bakat dan minat yang kalian miliki.<br /> <br /> Setelah kalian mengetahui dalam hal apa kalian memiliki potensi  maka selanjutnya kalian hanya perlu mengasah skill dan kemampuan kalian sehingga bisa mengantarkan kalian kepada puncak kesuksesan dalam karir kalian.<br /> <br /> <b>3. Kolaborasi</b><br /> Cara belajar yang efektif diera milineal selanjutnya adalah belajar secara berkelompok atau berkolaborasi, belajar secara berkelompok/kolaborasi memiliki beberapa kelebihan.<br /> <br /> Kelebihan belajar secara kelompok mampu memunculkan kemampuan social (maksudnya kemampuan untuk berinterkasi dan bekerjasama), membangun hubungan social, memunculkan banyak ide dan gagasan, bisa betukar pikiran.<br /> <br /> Seperti yang kita ketahui beberapa perusahaan bisa sukses dan berjaya karena dirintis oleh beberapa orang secara kolaboratif. Sebuah ungkapan mengatakan berat sama dipikul ringan sama dijinijing, ungkapan tersebut menyiratkan bahwasanya peranan kerjasama/kolaborasi sangat penting dalam tujuan mencapai apa yang kalian inginkan.<br /> <br /> <b>4. Belajar di era milineal</b><br /> Bagaiman cara belajar di era milineal? Belajar diera milineal saat ini proses belajarnya tidak hanya berpatokan di sekolah saja, namun saat belajar bisa dilakukan berbasis online.<br /> <br /> Belajar online sebenarnya juga terhitung cukup efektif dan efisien karena kalian tidak perlu lagi untuk jauh-jauh ketempat kursus, belajarnya bisa dimana saja dan kapan saja.<br /> <br /> Salah satu bimbingan belajar online yang sangat populer di Indonesia adalah Ruang Guru. Saat ini ada begitu banyak siswa yang terdaftar di ruang guru.<br /><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br />

Artikel Tips Cara Belajar Efektif Siswa di Era Milenial

Tips Cara Belajar Efektif Siswa di Era Milenial Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan siswa sehingga mampu mengetahui apa yang belum...

Baca selengkapnya »